Sunday, June 12, 2016

Koperasi Teladan 383 Berbagi di Hari Jumat

Foto: Thamrin Mahesarani
Setelah memperingati ulang tahunnya yang pertama, Koperasi Teladan 383 (Koptela 383) berkomitmen untuk makin aktif dalam gerakan sosial, terutama untuk membantu warga masyarakat yang kurang beruntung. Aksi realisasinya, kegiatan diawali dengan menyelenggarakan Bakti Sosial dengan memberikan Santunan kepada Anak Jalanan, Yatim, Piatu, dan Dhuafa yang dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2016 di Sekretariat Koptela 383 di Komplek Rukan Fatmawati Mas Blok II/208, Jalan Raya Fatmawati No. 20, Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam acara ini, dihadirkan 25 anak yang terdiri atas anak jalanan, yatim, piatu, dan dhuafa, untuk diberi santunan.

Foto: Dok. Koptela 383
Bakti Sosial selanjutnya dilaksanakan dengan membagikan nasi bungkus kepada warga masyarakat yang kurang beruntung, dan membutuhkan bantuan. Pelaksanaan Bakti Sosial Pembagian Nasi Bungkus ini dilakukan oleh Ustadz Nanda, yang juga termasuk sebagai pendiri Koptela 383, di daerah pemukiman para pemulung di Bintaro. Program pembagian nasi bungkus ini hanya dilangsungkan di luar bulan Ramadhan. Maka, setelah melalui 3 kali pelaksanaan, yaitu pada hari Jumat tanggal 20 dan 27 Mei, serta 3 Juni 2016, program dihentikan sementara dan diganti dengan program yang sesuai dengan bulan Ramadhan, yakni Pembagian Takjil untuk Berbuka.

Foto: Thamrin Mahesarani
Program yang rencananya bakal diselenggarakan pada 3 hari Jumat ini, yaitu tanggal 17 dan 24 Juni, serta 1 Juli 2016, diawali dengan penyelenggaraan acara Bukber dan Tarawih Bersama Anak Jalanan, Yatim Piatu & Dhuafa, pada Jumat, 10 Juni 2016, di Puri Putri, Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, yang digelar sejak pukul 17.00 hingga selesai sekitar pukul 21.00.

Santunan Anak Jalanan, Yatim Piatu & Dhuafa

Foto: Thamrin Mahesarani
Bersegera di dalam berbuat baik, itulah yang terjadi dalam persiapan dan penyelenggaraan acara ini. Pertemuan perencanaan dan persiapan Kegiatan Bakti Sosial ini dilakukan pada hari Selasa petang, 3 Mei 2016. Di bawah arahan Ketua Umum Koptela 383, Otty Hari Chandra Ubayani, dalam rapat itu ditetapkan beberapa program kerja Bakti Sosial Koptela 383, yaitu meliputi pemberian santunan kepada anak jalanan, yatim, piatu, dan dhuafa, sebagai kegiatan temporer sesuai event – seperti Ramadhan, Halal bi Halal, dan sebagainya.

Foto: Dok. Koptela 383
Sebagai kegiatan reguler, disiapkan program pembagian nasi bungkus untuk warga masyarakat yang kurang beruntung. Sedangkan untuk program kegiatan temporer yang disesuaikan dengan event, antara lain kegiatan santunan dan berbuka puasa bersama, penjualan sembako murah menjelang Lebaran, dan program idul qurban. Dan sampai sejauh ini, telah dilaksanakan 3 program, yakni santunan sebagai kegiatan awal program Bakti Sosial Koptela 383, pembagian nasi bungkus, dan santunan dalam acara berbuka puasa bersama.

Foto: Thamrin Mahesarani
Kegiatan pertama, sebagai kegiatan pembuka program Bakti Sosial Koptela 383, digelar kegiatan pemberian Santunan bagi Anak Jalanan, Yatim, Piatu, dan Dhuafa, yang diselenggarakan di Sekretariat Koptela di Komplek Rukan Fatmawati Mas. Dalam acara ini, dihadirkan 25 anak jalanan, yatim, piatu, dan dhuafa untuk diberi santunan. Acara yang direncanakan mulai pukul 17.00 hingga sekitar pukul 19.00 ini, memang dirancang sebagai acara tasyakuran sederhana, yakni hanya membaca Surat Yaasiin bersama, dilanjutkan dengan tahlilan, berdoa bersama, dan sholat Maghrib berjamaah. Selesai sholat, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan kemudian makan malam bersama.

Foto: Thamrin Mahesarani
Usai makan malam, acara santunan segera dilaksanakan, yaitu pembagian uang santunan kepada anak-anak, dan juga pembagian goodybag yang berupa peralatan sekolah.

Pembagian Nasi Bungkus

Foto: Dok. Koptela 383
Program ini ditujukan guna membantu warga masyarakat yang kurang beruntung di mana pun, agar pada hari Jumat itu pengeluaran mereka buat makan siang bisa dialihkan untuk kebutuhan lain. Sasaran program ini adalah mereka yang bekerja dijalanan dan mereka yang tinggal di pemukiman kumuh, seperti penyapu jalanan, tukang sampah, pemulung, dan sebagainya. Selain bertujuan membantu, program ini juga sebagai ungkapan rasa terima kasih atas jasa-jasa mereka di dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Foto: Thamrin Mahesarani
Sebagai langkah-langkah awal, program dilaksanakan di daerah Bintaro di lokasi pemukiman para pemulung. Dalam 3 hari Jumat, 20 dan 27 Mei, serta 3 Juni 2016, tercatat sebanyak 150 orang telah diberi bingkisan nasi bungkus. Rencana sebenarnya, penyebaran pembagian nasi bungkus ini meliputi seantero Jakarta dan sekitarnya. Namun karena beberapa faktor yang tak bisa dihindari, maka pembagian nasi bungkus difokuskan ke wilayah Bintaro dulu. Nanti, setelah Lebaran, baru akan dilakukan sesuai rencana, yaitu ke seantero Jakarta.

Foto: Thamrin Mahesarani
Namun selama bulan Ramadhan, program pembagian nasi bungkus ini dihentikan sementara dan diganti dengan pembagian takjil untuk berbuka puasa. Ada beberapa opsi yang telah disepakati mengenai lokasi pembagian takjil itu, antara lain ke masjid-masjid di daerah pemukiman masyarakat kurang mampu, di jalan raya – untuk para pengguna jalan yang terjebak macet atau kesorean, atau ke pesantren-pesantren kilat.

Bukber dan Tarawih Bersama Anak Jalanan, Yatim Piatu & Dhuafa

Foto: Thamrin Mahesarani
Memasuki bulan Ramadhan maka program Bakti Sosial Koptela 383 juga diubah dan disesuaikan dengan eventnya. Sebenarnya, pelaksanaan bakti sosial yang paling tepat di bulan Ramadhan ialah menyediakan makanan sahur – yang pelaksanaannya selama ini dikenal dengan Sahur on the Road atau membagi makanan untuk sahur di jalanan, dan membagikan makanan untuk berbuka puasa atau takjil – baik dengan menyalurkannya ke masjid-masjid maupun dibagikan di jalan. Namun, belakangan kegiatan Sahur on the Road dilarang oleh pemerintah daerah, sebab telah dicemari oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk melakukan kejahatan, dan atau menjadi penyebab terjadinya tawuran antar kelompok.

Foto: Thamrin Mahesarani
Karena kegiatan Sahur on the Road dilarang, maka pilihannya tinggal membagikan takjil. Namun karena kegiatan terasa kurang afdol kalau tak didahului dengan menyantuni anak-anak yang kurang beruntung, baik anak jalanan, yatim, piatu, maupun dhuafa, maka pada hari Jumat pertama bulan Ramadhan, Koptela 383 menyelenggarakan acara Bukber dan Tarawih Bersama Anak Jalanan, Yatim Piatu & Dhuafa, pada Jumat, 10 Juni 2016, di Puri Putri, Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, yang digelar sejak pukul 17.00 hingga selesai sekitar pukul 21.00.

Foto: Thamrin Mahesarani
Sebagai penyambut bulan Ramadhan yang penuh ampunan dan keberkahan, maka acara pun digelar dengan komplit. Ada Marawis Hadroh R & B, ada tausiyah dari Ustadz Mohammad Fauzan, pastinya ada berbuka puasa bersama, tarawih berjamaah, pembagian santunan buat anak jalanan, yatim, piatu, serta dhuafa, dan sebagai penutup digelar acara musik dan lagu. Semuanya ditujukan untuk menjalin silaturahim yang semakin erat dan juga membahagiakan anak jalanan, yatim, piatu, dan dhuafa.

Tausiyah Ustadz Mohammad Fauzan

Foto: Thamrin Mahesarani
Dengan bertolak dari intisari ayat Al Quran mengenai perintah wajib berpuasa, yaitu dari surat Al Baqarah ayat 183, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” Ustadz Mohammad Fauzan lantas membentangkan jabaran ilmu mengenai itu, khususnya pada point yang paling krusial yaitu takwa. Sebab, tujuan utama berpuasa ialah agar menjadi orang yang bertakwa.

Foto: Thamrin Mahesarani
Ustadz Mohammad Fauzan bertanya pada yang hadir, apa makna takwa itu? Dan jawabannya jelas beragam, sesuai pengetahuan para penjawab. Namun Ustadz Fauzan kemudian menegaskan bahwa pengertian takwa ialah menjaga. Apa yang harus dijaga? Tentu banyak hal. Tapi untuk kali ini, Ustadz Fauzan memfokuskan pada penjagaan hati. Sebab, hati merupakan faktor yang menentukan baik buruknya akhlak seseorang, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, “Ingatlah bahwa di dalam diri setiap manusia itu ada segumpal daging. Apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

Foto: Thamrin Mahesarani
“Dengan berpuasa kita menjaga diri dari (melakukan) berbagai kegiatan yang dilarang. Dan bukan cuma makan, minum, atau syahwat, tapi juga menjaga hati dari berbagai penyakitnya, kemudian membersihkannya dari segala penyakit hati itu,” ujar Ustadz Fauzan. Lebih lanjut diuraikannya, apa saja penyakit hati itu, antara lain iri, dengki, sombong, dan sebagainya. Keberhasilan kita dalam menjaga dan kemudian membersihkan hati dari berbagai penyakitnya itu, akan membuat kita jadi termasuk sebagai orang yang bertakwa, orang yang berhasil menjaga hatinya dari berbagai penyakit yang bisa merusak akhlaknya.

Semoga apa yang disampaikan oleh Ustadz Mohammad Fauzan dijadikan pegangan oleh semua yang hadir, sehingga puasanya menjadikannya sebagai orang yang bertakwa. Dan semoga pula Koptela 383 senantiasa dalam kesuksesan dan keberkahan.

No comments:

Post a Comment